--> -->

Dianggap Terlantarkan Re:Zero Demi Mushoku Tensei, Fans Saling Berdebat!

Sejak pemutaran perdana part 2 dari adaptasi anime Mushoku Tensei: Jobless Reincarnation, beberapa pengguna di Internet mulai memicu berbagai topik diskusi panas tentang karya mana yang lebih baik antara Re: Zero kara Hajimeru Isekai Seikatsu atau Mushoku Tensei.

Bahkan diantaranya fans menganggap bahwa staff di White Fox yang dulunya mengerjakan produksi adaptasi anime Re:Zero, kini telah mulai beralih untuk fokus mengerjakan adaptasi anime Mushoku Tensei di Studio Bind sehingga kebanyakan dari fans berpikir bahwa proyek adaptasi anime Re:Zero tampaknya mulai telah ditelantarkan begitu saja demi Mushoku Tensei yang merupakan adaptasi anime baru.

Lantas, benarkah demikian?

Akun Twitter CEO of Tanmoshi dengan username @Namaryuu membagikan jawabannya:

"Teman Re:Zero-ku mengirim meme ini kepadaku.

 Seperti yang kalian semua tahu itu tidak benar

 Tetapi cara berpikir ini telah tersebar luas di seluruh dunia.

 Tidak, Mushoku Tensei tidak membunuh Re:Zero.

 Tolong jangan menyebarkan kebohongan.

 Seri kalian menguntungkan dan belum mati."

"Memang benar bahwa staf dari Bind adalah mantan orang-orang dari WF (White Fox) dan studio tidak dalam posisi yang baik dengan orang-orang yang pergi bersama dengan pendiri yang membentuk studio baru.

 Ini mungkin terlihat suram tetapi untuk saat ini.

 Jangan panik.

 Mereka tidak akan membiarkan franchise seperti itu mati."

Sebenarnya, tidak ada gunanya mengumpulkan pendapat tentang seri mana yang lebih baik dari yang lain, seri mana yang memiliki cerita terbaik, atau seri mana yang memiliki kualitas animasi terbaik, karena semuanya bersifat subjektif.

Yang perlu diperhatikan adalah sementara para penggemar berdebat tentang seri mana yang lebih baik dari yang lain, penulis kedua karya tersebut, Rifujin na Magonote (author Mushoku Tensei) dan Tappei Nagatsuki (author Re:Zero), keduanya adalah teman baik dan sering memuji karya satu sama lain setiap kali mereka mendapat kesempatan. Sebab itu, seharusnya penggemarnya juga mencontoh perilaku baik dari kedua author tersebut, tanpa memandang rendah satu sama lainnya.

Sumber: S.K, Twitter

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel