--> -->

Tema 'Bullying' Manga Ijimeru Yabai Yatsu Persulit Promosinya

tema-bullying-manga-ijimeru-yabai-yatsu-persulit-promosi

Portal Yahoo! News Japan melaporkan situasi yang muncul di departemen editorial Kodansha, yang memutuskan untuk berhenti mengiklankan manga yang ditulis dan diilustrasikan oleh Nan Nakamura, "Ijimeru Yabai Yatsu" atau dikenal juga dengan judul "Venus Put Fur on Me", karena permasalahan sensitif, di mana judul manga tersebut mengangkat tema bullying yang sangat gila.

Volume kompilasi ke-11 dari manga ini sebelumnya telah diserialkan pada layanan Pocket Magazine milik Kodansha, yang dirilis pada 7 Mei 2021 yang lalu. Selain itu, sebuah postingan berupa video promosi di Twitter juga dirilis pada hari yang sama.

Meski begitu, menurut wawancara dengan departemen editorial, publikasi apa pun yang terkait dengan peluncuran manga ini tiba-tiba segera dibatasi.

Karena judul dan isinya yang ekstrim, karya ini telah "ditangguhkan" dari media periklanan apa pun. Tetapi serialisasi tampaknya tetap berlanjut. Hanya saja sulit diiklankan.

Dalam hal ini, penanggung jawab berkomentar: "Apa yang harus saya lakukan? Saya tidak bisa mengiklankan manga apa adanya."

Adapun ringkasan cerita dari manga ini:

[Ini bukan hanya sekedar “bullying”]

Nakajima menguasai seisi kelas sebagai “pembully”. Orang yang menjadi subjek pembully-an adalah seorang gadis lemah bernama Shirasaki-san. Setiap harinya, terjadi kekerasan terhadap Shirasaki-san dengan cara yang sangat mengerikan. Semua orang di kelas nya pun berpura-pura tidak melihat apa yang di lakukan oleh Nakajima. Jika ada yang berani menghentikan Nakajima, maka pihak yang menghentikan akan menjadi sasaran bully berikutnya.

Nakajima melakukan pembullyan layaknya orang yang kerasukan setan. Sudah jelas seperti ada yang salah dengan Nakajima. Kenapa Nakajima suka melakukan hal sebrutal itu kepada orang lain? Kebenaran di balik semua itu sangatlah buruk.

Ketika volume kompilasi pertama dirilis pada Februari 2019 yang lalu di Jepang, departemen editorial mencatat: "Kami menerima keluhan segera setelah kami menerbitkan gambar bab pertama, dan akun Twitter kami ditangguhkan untuk sementara waktu."

Mengenai volume terbaru, mereka mencatat: "Kali ini lagi, kami menerbitkan video promosi di Twitter untuk manga ini, dan sekali lagi menerima komentar dan laporan negatif."

Di awal video, frase ditampilkan menjelaskan situasi manga: "Ini bukan hanya karya tentang bullying", dan ketika karakter lain ditampilkan menceritakan cerita, frase muncul: "Siapa yang akan menjadi pemenang dalam pertempuran intimidasi ini?". Meskipun tampaknya teks tersebut terlalu radikal bagi sebagian orang.

Saat ini, postingan di Twitter masih ada, tetapi jangkauan platformnya sangat berkurang, jadi efek promosi tidak terlalu bagus.

Sebagai tanggapan, editor yang bertanggung jawab menjelaskan: "Ini adalah manga yang sangat sulit untuk diiklankan dan mudah disalahartikan jika tidak dibaca dengan benar.

Namun, meskipun mengetahui bahwa kami tidak menyangka bahwa iklan akan dihentikan oleh pengguna dengan begitu cepat. Saya benar-benar merasa tidak enak sebagai editor penanggung jawab".

Sumber: Yahoo News! Japan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel