--> -->

Ratu Otohime: Cinta Kasih untuk Memimpikan ‘Matahari’ #OnePiece

CHAPTERIA.COM - Hallo Minna! pada kesempatan kali ini kami akan membagikan review yang dilakukan oleh oplovers yang bernama Kyo Kyo.
Ratu Otohime
Berhubung review miliknya sangat menarik untuk disimak, akhirnya kami memutuskan untuk membagikannya kepada kalian semua! 

berikut isi review dari kyo-kyo yang berjudul "Ratu Otohime: Cinta Kasih untuk Memimpikan ‘Matahari’"


Ratu Otohime: Cinta Kasih untuk Memimpikan ‘Matahari’Oleh Kyo Kyo

Donquixote Mjosgard di chapter 908 menawarkan diri untuk melindungi Shirahoshi selama tujuh hari di Reveire kepada Neptune. 

Donquixote Mjosgard tidak ingin peristiwa Saint Charlos menyerang Shirahoshi kembali terulang. Barangkali ada keajaiban bagi kita yang baru mengetahui ada salah satu Tenryuubito (Donquixote Mjosgard) yang membantu keselamatan seorang duyung dari tangan biadab Tenryuubito lain (Saint Charlos).
Otohime melindungi Donquixote Mjosgard
Sebelum penawaran diri untuk melindungi Shirahoshi, Donquixote Mjosgard di chapter 907 dengan terang mengatakan kepada Neptune: "Almarhum ratu Otohime telah membuka mataku. Dia telah membuatku menjadi manusia!!!" Donquixote Mjosgard seolah memiliki hutang besar kepada ratu Otohime yang merubahnya. Kita perlu bertepuk tangan kepada ratu Otohime yang mampu meng-‘insaf’-kan Donquixote Mjosgard dari ‘dewa’ menjadi manusia.

Ratu Otohime adalah istri raja Neptune dan ibu dari Fukaboshi, Ryuboshi, Manboshi dan Shirahoshi. Ratu Otohime diperlihatkan di alur One Piece setidaknya berusia sekitar tiga puluhan atau lebih. Usia ini bisa kita lihat sesuai fakta bahwa ekor ratu Otohime sudah terpecah menjadi kaki manusia. Ratu Otohime memiliki wujud putri duyung seukuran manusia normal, rambutnya pirang emas yang ditata dalam dua bulatan, matanya bewarna hijau (biru di anime), bulu mata tebal, bibirnya memakai lipstik warna pink, Pakaiannya adalah kimono putih dengan desain ikan mas warna krem sepanjang hem, dan memakai selempang di bahu yang melayang di belakang kepalanya.

Jasa Ratu Otohime yang meng-‘insaf’-kan Donquixote Mjosgard sangat menarik untuk kita bicaran. Barangkali cinta kasih adalah metode Ratu Otohime yang dapat meluluhkan arogansi kedirian seorang Tenryubito. Kita melihat cinta kasih ratu Otohime juga sudah diperlihatkan Oda-Sensei ketika dia menghadapi pencuri di chapter 621. Adegan dan ucapan mereka membuat kita terharu setelah ratu Otohime menangis di hadapan pencuri: “Aku benar-benar minta maaf!!! Kita di sini hidup di dalam kerajaan yang sama, tapi aku tidak bisa berempati dengan apa yang kau rasakan…”

Begitu ampuh metode Ratu Otohime memberi cinta kasih kepada seorang agar tidak membalas perbuatan jahatnya. Justru hati seorang dapat tersentuh ketika mengetahui kelembutan Ratu Otohime, seperti diperlihatkan scene Ratu Otohime mendapat tanda tangan dari warga ras manusia ikan dan duyung. Perubahan hati seorang yang dilakukan Ratu Otohime sebenarnya adalah modal beharga bagi ras manusia ikan dan duyung agar mengubah pola pikir mereka yang takut dengan manusia.

Sayang, Ratu Otohime telah meninggal. Tapi beruntung metode Ratu Otohime ini menurun kepada Shirahosi yang tidak marah ketika dia mengetahui bahwa Hody adalah pembunuh ibunya. Shirahoshi enggan mengatakan kebenaran kematian Ratu Otohime kepada siapa pun karena janjinya. Shirahoshi berucap di chapter 633: “Karena kalau aku mengatakannya nanti akan ada seseorang yang dendam pada Tuan Hody!! Dan hal itu akan membuat Ibu sedih!! Ini adalah janji terakhirku pada Ibu!! Siapa pun pelakunya aku tidak boleh dendam padanya!!!”

Kerajaan Ryugu mengikuti Reverie. Hasil Reverie akan menentukan sikap ras manusia ikan dan duyung untuk tetap tinggal di dalam laut atau pindah tinggal ke atas laut (daratan). Cita-cita Ratu Otohime yang ingin ras manusia ikan dan duyung sejajar dengan manusia hampir terwujud. Donquixote Mjosgard telah menjadi sekutu beharga bagi kerajaan Ryugu. Dan semoga Donquixote Mjosgard dapat menjaga Shirahosi dari serangan Saint Charlos dan dampak kericuan pertarungan dua admiral melawan empat komandan Revolusi Army.
Otohime
Potongan sambutan Fukaboshi di hari pemakaman Ratu Otohime menjadi penutup tulisan ini. Potongan sambutan di chapter 627 tentang Fukaboshi meneruskan cita-cita Ratu Otohime: “Pada suatu hari nanti saat sang waktu sudah menyembuhkan luka hati kita semua. Marilah, kita bersama memimpikan ‘matahari’!!!”

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel