--> -->

Elon Musk Akan Jadikan 'Grok' Open Source

Elon Musk Akan Jadikan Grok AI Open Source Minggu Ini

Elon Musk baru-baru ini mengumumkan melalui platform X miliknya, mengungkapkan bahwa dia berencana untuk membuka kode sumber "Grok" minggu ini melalui perusahaan Startup miliknya, xAI.

Pengumuman ini muncul beberapa hari setelah Musk menggugat OpenAI, startup AI yang didukung Microsoft, karena ia merasa OpenAI telah menyimpang dari prinsip open source awal.

xAI meluncurkan Grok tahun lalu. Chatbot ini dilengkapi dengan fitur-fitur canggih, seperti akses ke informasi "real-time" dan pandangan alternatif terhadap pendekatan yang "politically correct". Layanan Grok tersedia untuk pelanggan yang membayar biaya berlangganan bulanan X sebesar $16.

Elon Musk juga merupakan salah satu pendiri OpenAI bersama Sam Altman hampir satu dekade lalu. Tujuan awal OpenAI sendiri adalah untuk menjadi penyeimbang dominasi Google di bidang kecerdasan buatan (AI).

Namun, OpenAI, yang diwajibkan untuk membuat teknologinya "tersedia secara bebas" untuk publik, kini telah menjadi closed-source dan fokus untuk memaksimalkan keuntungan bagi Microsoft. Hal ini diungkapkan Musk dalam gugatan yang diajukan akhir bulan lalu. 

Gugatan Musk terhadap OpenAI telah memicu perdebatan di antara banyak teknolog dan investor tentang manfaat AI open-source.

Vinod Khosla, salah satu investor awal OpenAI, menyebut tindakan hukum Elon Musk sebagai "gangguan besar dari tujuan mencapai AGI dan manfaatnya."

Marc Andreessen, salah satu pendiri Andreessen Horowitz, menuduh Khosla "melobi untuk melarang" penelitian open-source di bidang AI.

"Setiap teknologi baru yang signifikan yang memajukan kesejahteraan manusia disambut oleh kepanikan moral yang dibuat-buat," kata Andreessen, yang perusahaannya a16z telah mendukung Mistral, startup dengan chatbot open-source. "Ini hanyalah contoh terbaru."

Janji untuk segera menjadikan Grok sebagai open-source berarti bahwa xAI akan bergabung dengan daftar perusahaan yang berkembang, termasuk Meta dan startup Prancis Mistral, yang telah merilis kode chatbot mereka ke publik.

Musk telah lama menjadi pendukung open-source.

Tesla, perusahaan lain yang dia pimpin, telah membuka kode sumber banyak patennya. "Tesla tidak akan memulai tuntutan hukum paten terhadap siapa pun yang, dengan itikad baik, ingin menggunakan teknologi kami," kata Musk pada tahun 2014.

X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, juga melakukan open-source pada beberapa algoritmanya tahun lalu.

Sumber: TechCrunch, Elon Musk via X (sebelumnya bernama Twitter)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel