--> -->

Cerita Akane di Anime Oshi no Ko Jelaskan Betapa Mengerikan Cyber Bullying Bagi Para Pelaku Industri Hiburan

cerita-anime-akane-di-oshi-no-ko-jelaskan-betapa-mengerikan-cyber-bullying

Sisi gelap industri hiburan dan dampak yang ditimbulkan di dunia maya digambarkan sangat jelas melalui kisah Akane yang menjadi korban cyber bullying dalam anime Oshi no Ko

Episode keenam dari serial anime Oshi no Ko, yang berjudul "Egosurfing", mengangkat isu yang memilukan tentang dampak kejam dari cyber bullying dalam dunia hiburan. Melalui cerita yang menggugah perasaan, anime ini menyoroti bahaya yang mengintai kesehatan mental individu yang menjadi sasaran serangan tersebut.

Tokoh utama yang terkena dampaknya adalah Akane Kurokawa, seorang aktris muda yang tengah terlibat dalam acara realitas "Love Now". Karakter ini mengalami depresi yang dalam dan hampir berujung pada tragedi bunuh diri akibat serangan cyber bullying yang mengejarnya.

Dalam kompetisi reality show tersebut, Akane harus berjuang memperebutkan perhatian penonton di antara aktor dan aktris lainnya. Namun, di antara mereka, Yuki, Nobu, dan Kengo lebih menjadi pusat perhatian karena terlibat dalam cinta segitiga yang memikat. Karena Akane yang dianggap kurang menonjol, hal ini membuat manajernya mendapatkan teguran dan omelan dari pihak perusahaan yang meragukan kemampuan Akane.

Dorongan untuk berada di tengah-tengah persaingan cinta segitiga tersebut membuat Akane berusaha untuk menonjol sebisa mungkin. Namun, dalam usahanya itu, suatu insiden tak terduga terjadi, di mana Akane tanpa sengaja melukai wajah Yuki dengan kukunya, yang harusnya memiliki jadwal pemotretan penting keesokan harinya.

Akane merasa sangat bersalah, Yuki menunjukkan sisi yang penuh dengan rasa paham dan memaafkan tindakan Akane, menyadari bahwa Akane sebenarnya hanya berusaha memenuhi ekspektasi orang lain dan tanpa sengaja menghadapi situasi di luar kendali. Namun, sayangnya, momen damai di antara mereka tidak ditampilkan dalam acara reality show tersebut, yang membuat penggemar sangat kesal dengan Akane karena telah melukai Yuki. Karena hal ini, kesalahpahaman terus terjadi.

Mengingat Akane masih terikat kontrak kerja dengan acara reality show "Love Now", Akane tidak dapat menjelaskan tentang apa yang terjadi di belakang layar selama masa pekerjaannya masih berlangsung. Jadi, dalam hal ini, Akane hanya bisa mengungkapkan permintaan maafnya di media sosial kepada para penonton atau netizen tanpa menjelaskan bahwa mereka berdua sebenarnya telah berdamai di belakang layar.

Ironisnya, penggunaan media sosial oleh Akane untuk meminta maaf tanpa menjelaskan bahwa mereka sudah berdamai ternyata malah semakin memicu ledakan kebencian dan kekejaman dari netizen.

Akane, yang terikat oleh kontrak dan tidak bisa membocorkan rahasia perdamaian mereka di belakang layar, terpuruk dalam serangan cyber bullying yang mencekiknya. Dia merasa tertekan, kehilangan minat pada aktivitas sehari-hari, bahkan membolos sekolah. Kesedihan dan depresi yang tak terhentikan membuatnya sampai pada titik terjatuh dan berencana melompat dari jembatan.

Namun, keberuntungan datang dalam wujud seorang penyelamat bernama Aquamarine yang mampu menyelamatkan Akane tepat pada saat yang genting. Meskipun berhasil diselamatkan, pengalaman cyber bullying yang dialami Akane tetap saja menggambarkan betapa mengerikan dampaknya terhadap kesehatan mental seseorang, terutama bagi seorang artis yang rentan terhadap tekanan publik.

Tidak hanya itu, Oshi no Ko juga mengungkapkan kekejaman industri hiburan dalam meraih perhatian masyarakat. Kehilangan momen perdamaian antara Yuki dan Akane dalam acara realitas "Love Now" merupakan pilihan sadar untuk mendapatkan perhatian penonton, meski harus mengorbankan kehidupan pribadi dan kesejahteraan mental para pelakunya.

Meskipun cerita Akane dalam Oshi no Ko ini sebelumnya dikaitkan dengan kisah nyata pegulat populer Jepang, Hana Kimura, yang mengakhiri hidupnya setelah menjadi korban cyber bullying. Berdasarkan informasi yang kami tulis sebelumnya di chapteria, penulis Aka Akasaka menjelaskan bahwa itu hanyalah sebuah kebetulan. Aka Akasaka mengaku sudah memikirkan cerita tersebut sebelum insiden tersebut terjadi.

Melalui narasi yang penuh gugup dan menyayat hati, Oshi no Ko mengingatkan kita akan bahaya yang mengintai di balik layar industri hiburan dan pentingnya menyuarakan perlawanan terhadap cyber bullying. Diharapkan cerita ini dapat membangkitkan kesadaran dan empati dalam masyarakat serta mendorong upaya untuk menciptakan lingkungan online yang lebih aman dan mendukung bagi semua individu.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel