--> -->

Bill Gates dan Para Profesor di Universitas Terkemuka Setuju: 'Masa Depan Adalah Milik Mereka yang Menguasai AI Seperti ChatGPT'

bill-gates-profesor-terkemuka-masa-depan-adalah-milik-mereka-yang-menguasai-ai-seperti-chatgpt

Kecerdasan buatan/Artificial intelligence (AI) semakin hari menjadi semakin populer. Salah satu contohnya adalah ChatGPT yang menjadi terkenal karena keberhasilannya dalam membantu para pengguna dalam memecahkan masalah, membuat konten, hingga bahkan memberikan ide-ide yang tak terduga yang sebelumnya belum pernah terpikirkan.

Namun, kehadiran AI seperti ChatGPT tak selamanya disambut baik oleh semua orang, karena saat ini, ada juga beberapa orang yang merasa tidak nyaman dengan teknologi ini dan ada beberapa sekolah dan perusahaan yang diketahui telah melarang penggunaannya.

Meskipun demikian, banyak orang percaya bahwa keahlian dalam menggunakan teknologi ini akan menjadi hal yang sangat penting di masa depan. Para ahli mengatakan bahwa meskipun masih memerlukan waktu untuk menguasai teknologi ini, namun, orang yang memiliki kemampuan dalam menggunakannya akan memiliki keuntungan kompetitif di masa depan.

Konsensus yang semakin meningkat - dari pemimpin industri seperti Bill Gates hingga profesor di sekolah seperti Columbia Business School - bahwa meskipun akan memerlukan waktu untuk mengetahui cara terbaik dalam menggunakannya, masa depan ada pada mereka yang membangun keahlian dalam menggunakan ChatGPT dan sistem serupa.

Dalam beberapa tahun ke depan, kemampuan untuk menggunakan AI seperti ChatGPT diperkirakan akan menjadi keterampilan dasar yang dibutuhkan di berbagai bidang. Seperti pada masa lalu ketika keterampilan seperti menggunakan web browser, pengolahan kata, dan email menjadi keterampilan standar di kantor, para ahli percaya bahwa kemampuan dalam menggunakan ChatGPT juga akan menjadi hal yang sangat penting bagi generasi mendatang.

Para siswa saat ini memiliki kesempatan untuk mempelajari teknologi ini sejak dini dan mendapatkan keunggulan di masa depan. Dengan kecepatan perubahan teknologi yang semakin cepat, tidak menggunakan teknologi ini malah dapat merugikan diri sendiri. Oleh karena itu, belajar dan menguasai teknologi seperti ChatGPT dapat menjadi investasi yang berharga untuk masa depan.

Momen pembelajaran menggunakan ChatGPT

Saat ChatGPT menjadi terkenal, beberapa sekolah melarang penggunaannya karena takut siswa akan mencontek di ujian dan menyuruh ChatGPT menulis tugas mereka. Namun, ada juga yang melihat manfaat dari ChatGPT dan percaya bahwa keahlian dalam menggunakan AI akan menjadi keterampilan yang penting di masa depan.

Seorang profesor di Columbia Business School, Dan Wang, mendorong siswanya untuk menggunakan ChatGPT untuk mengerjakan tugas mereka. Namun, ada satu syarat: siswa harus memberi tahu dia bahwa mereka menggunakan aplikasi tersebut dan bagaimana cara mereka menggunakannya.

Wang mengatakan bahwa ia sudah melihat perbedaan pada siswa yang menggunakan ChatGPT. Mereka mulai bertanya pada ChatGPT pertanyaan yang lebih rumit dan menunjukkan bahwa mereka menggunakan AI untuk membangkitkan ide-ide baru, bukan untuk menggantikan pekerjaan mereka.

Bukan hanya Wang, profesor lainnya juga mengharuskan siswa mencoba ChatGPT. Menurut Ethan Mollick, seorang profesor di Wharton School of Business, ChatGPT sangat berguna di kelas dan bahkan membantu siswa yang tidak berbahasa Inggris.

Mira Murati, kepala teknologi di OpenAI yang menciptakan ChatGPT, mengatakan bahwa perusahaan percaya bahwa aplikasi tersebut dapat meningkatkan pendidikan dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan setiap siswa.

Seperti halnya internet pada tahun 2000-an, seseorang perlu belajar berinteraksi dengan AI untuk bekerja di masa depan. Oleh karena itu, menguasai teknologi seperti ChatGPT dapat memberikan keuntungan di masa depan.

ChatGPT berpotensi besar dalam bidang pendidikan

Aplikasi ChatGPT sempat dilarang di dua sistem sekolah umum terbesar di New York City dan Los Angeles karena khawatir siswa akan menggunakannya untuk mencontek dan meminta aplikasi tersebut menulis tugas mereka. Namun, sebagian orang di sektor pendidikan melihat nilai intrinsik dari ChatGPT, dan percaya bahwa kecakapan dalam menggunakan AI akan menjadi keterampilan penting di masa depan.

Jenna Lyle, wakil juru bicara Departemen Pendidikan Kota New York, mengatakan kepada Insider, yang merupakan media online di Amerika bahwa pelarangan tersebut sementara, sambil administrator mengevaluasi aplikasi tersebut.

"Kami ingin siswa kami terpapar dengan teknologi terbaru dan sekolah kami menjadi pelopor inovasi. Namun, sangat penting bahwa kami bijak dalam memperkenalkan teknologi ini di lingkungan pendidikan kami dan mendukung siswa dan pendidik seputar penggunaannya", kata Lyle.

Dia menambahkan bahwa departemen tersebut bekerja sama dengan guru, siswa, dan "komunitas teknologi untuk melihat bagaimana kami dapat memanfaatkan kekuatan dan inovasi dari teknologi ini untuk mendukung masa depan siswa kami."

Pada akhirnya, ChatGPT dan AI tidak akan hilang, sehingga sebaiknya kita belajar menggunakannya untuk mendapatkan keuntungan lebih awal dari yang lain.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel