-->

ElevenLabs Adopsi Standar Internasional C2PA untuk Lindungi Keaslian Suara AI

ElevenLabs Adopsi Standar Internasional C2PA untuk Lindungi Keaslian Suara AI

Perusahaan teknologi suara buatan (AI voice synthesis) terkemuka asal New York, ElevenLabs, mengumumkan bahwa mereka telah resmi mengadopsi standar teknis internasional C2PA (Coalition for Content Provenance and Authenticity) untuk memverifikasi asal dan riwayat konten yang dihasilkan oleh AI. Langkah ini menjadikan ElevenLabs sebagai salah satu pelopor dalam penerapan standar global untuk transparansi dan keamanan konten digital.

Perusahaan AI dengan Pertumbuhan Pesat

Didirikan pada tahun 2022, ElevenLabs dikenal sebagai pemimpin global dalam riset dan teknologi audio berbasis AI. Perusahaan ini menyediakan berbagai alat audio canggih bagi bisnis, pengembang, kreator, hingga seniman.

Per Oktober 2025, valuasi ElevenLabs telah mencapai 6,6 miliar dolar AS, dengan lebih dari 40 juta pengguna di seluruh dunia. Layanannya digunakan oleh ribuan perusahaan, termasuk lebih dari 75% perusahaan dalam daftar Fortune 500.

Teknologi ElevenLabs memungkinkan pengguna membuat sulih suara (voiceover) berkualitas tinggi dengan cepat dan efisien, serta membangun agen suara percakapan (AI voice agents) dalam lebih dari 30 bahasa.

Tiga Teknologi Keamanan Suara

Untuk menjamin keamanan dan keaslian hasil audio, ElevenLabs telah mengembangkan tiga teknologi utama:

  • VoiceCAPTCHA – sistem verifikasi identitas ketat yang wajib bagi pendaftaran kloning suara profesional.
  • Watermark digital – menyematkan penanda unik dalam setiap suara yang dihasilkan.
  • AI Speech Classifier – sistem pendeteksi yang mampu mengenali watermark tersebut.

Dengan menggabungkan teknologi ini bersama standar global C2PA, ElevenLabs berupaya menciptakan layanan AI yang lebih aman, transparan, dan dapat dipercaya bagi semua pengguna.

Apa Itu C2PA?

C2PA merupakan inisiatif yang dikembangkan oleh sejumlah raksasa industri seperti Adobe, Microsoft, dan Google. Tujuannya adalah menciptakan kerangka kerja yang dapat menempelkan metadata tahan gangguan (Content Credentials) pada konten digital — termasuk gambar, video, dan audio — untuk mencatat asal-usul serta riwayat pengeditannya.

Kepatuhan terhadap standar C2PA memungkinkan siapa pun memverifikasi apakah suatu konten dibuat oleh AI serta melacak sumber aslinya. Ini menjadi langkah penting dalam mencegah penyalahgunaan seperti deepfake atau peniruan identitas suara.

Mulai November 2025, ElevenLabs akan menanamkan Content Credentials dengan tanda tangan elektronik anti-manipulasi pada semua audio yang dihasilkan di platformnya. Hal ini akan memastikan bahwa konten tersebut benar-benar berasal dari ElevenLabs dan setiap perubahan tidak sah dapat terdeteksi.

Manfaat Kepatuhan terhadap C2PA

Bagi kreator (seperti pengisi suara dan performer):

  • Mengurangi risiko penyalahgunaan suara tanpa izin.
  • Memungkinkan pembuktian asal suara AI.
  • Melindungi hak cipta dan pendapatan dari karya digital.

Bagi pengguna atau konsumen:

  • Mempermudah identifikasi apakah audio yang didengar berasal dari AI.
  • Meningkatkan transparansi dan kepercayaan terhadap informasi digital.

Yuki Kaji tentang Hak Suara dan Etika AI

Aktor suara ternama Jepang, Yuki Kaji, memberikan pandangannya tentang pentingnya perlindungan suara di era AI. Ia mengatakan:

“Pendekatan Jepang terhadap konten yang dihasilkan AI kini tertinggal jauh dibanding negara lain. Saya khawatir jika hal ini terus dibiarkan, akan menyebabkan kemunduran dalam ekspresi kreatif di bidang hiburan, bahkan bisa berujung pada hilangnya martabat manusia. Saat kita belajar menggunakan AI secara ofensif, kita juga harus menyiapkan cara untuk bertahan. Jika tidak, hal ini bisa menjadi tidak dapat diperbaiki.”

Ia melanjutkan:

“Namun tanpa solusi mendasar seperti reformasi hukum, memang ada batasan untuk apa yang bisa dilakukan individu. Saya mulai berpikir bahwa sistem yang benar-benar dapat melindungi hak suara orang Jepang masih jauh dari kenyataan.

Lalu datanglah apa yang terasa seperti penyelamat: peluncuran teknologi watermark autentikasi suara yang tidak bisa dimanipulasi, VoiceCAPTCHA x C2PA.

Ini benar-benar sistem perlindungan hak suara yang telah lama kami tunggu.

Mereka yang ingin menggunakannya untuk kreativitas, untuk bisnis, atau sekadar untuk perlindungan — masing-masing dapat memanfaatkannya sesuai kebutuhan.

Hak atas suara Anda adalah milik Anda sendiri, bukan milik siapa pun.

Keputusan ini tidak ada kaitannya dengan pro atau kontra terhadap AI.

Saya berharap VoiceCAPTCHA x C2PA segera menyebar luas, menghapus dampak buruk akibat penyalahgunaan AI, dan mengubah citra AI menjadi sesuatu yang lebih positif.

AI hanyalah teknologi, sebuah alat. Apakah ia menjadi penjahat atau mitra, tergantung pada kita.

Kehadiran VoiceCAPTCHA x C2PA akan menjadi titik balik dalam sejarah AI.”

Kolaborasi dengan Industri Suara Jepang

Pendiri sekaligus CEO ElevenLabs, Mati Staniszewski, turut menegaskan pentingnya kerja sama dengan industri suara Jepang:

“Budaya anime dan akting suara Jepang merupakan salah satu yang terkaya di dunia, dan kami sangat menghormati kreativitasnya. Sebagai perusahaan AI, misi kami bukan hanya berinovasi, tetapi juga membangun etika dan kepercayaan.

Kepatuhan kami terhadap standar C2PA akan memperkuat hubungan kami dengan komunitas kreator Jepang. Kami berharap inisiatif ini meningkatkan transparansi di seluruh industri dan membantu membangun masa depan di mana teknologi suara AI dapat diterima dengan aman.”

Sumber: ORICON NEWS

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel