--> -->

OpenAI Tambahkan Watermark untuk DALL-E 3

OpenAI tambahkan watermark baru Dall-E 3

OpenAI, perusahaan pengembang teknologi kecerdasan buatan (AI) terkemuka, mengumumkan penambahan watermark pada generator gambar mereka, DALL-E 3. Langkah ini diambil seiring dengan banyaknya perusahaan yang mendukung standar dari Coalition for Content Provenance and Authenticity (C2PA).

Menurut perusahaan, watermark dari C2PA akan diterapkan pada gambar-gambar yang dihasilkan baik di situs web ChatGPT maupun melalui API model DALL-E 3 mulai tanggal 12 Februari 2024. 

Watermark tersebut akan terdiri dari komponen metadata yang tidak terlihat dan simbol CR (Content Credentials) yang akan muncul di sudut kiri atas setiap gambar ketika sedang dicek di Content Credentials Verify.

Dengan ini, siapa saja dapat mengetahui alat kecerdasan buatan mana yang digunakan untuk membuat konten tersebut. Saat ini, watermark sendiri hanya dapat diaplikasikan pada gambar diam, bukan pada video atau teks.

OpenAI menegaskan bahwa penambahan metadata watermark ke gambar hanya memiliki "pengaruh yang dapat diabaikan terhadap latensi dan tidak akan mempengaruhi kualitas hasil gambar." Namun, ukuran gambar mungkin akan sedikit meningkat.

C2PA, kelompok yang terdiri dari perusahaan-perusahaan besar seperti Adobe dan Microsoft, terus mendorong penggunaan watermark Content Credentials untuk mengidentifikasi provenance konten dan menunjukkan apakah dibuat oleh manusia atau dengan bantuan kecerdasan buatan.

Adobe telah menciptakan simbol Content Credentials, yang akan ditambahkan oleh OpenAI pada kreasi DALL-E 3. Baru-baru ini, Meta mengumumkan rencananya untuk menambahkan tag pada konten yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan di platform media sosialnya.

Meskipun identifikasi konten yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan menjadi salah satu arahan utama dalam perintah eksekutif tentang kecerdasan buatan dari administrasi Biden, watermarking bukanlah metode yang sempurna untuk mencegah penyebaran informasi yang keliru.

OpenAI menunjukkan bahwa metadata C2PA dapat "mudah dihapus baik secara tidak sengaja maupun disengaja," terutama karena sebagian besar platform media sosial seringkali menghapus metadata dari konten yang diunggah. Pengambilan tangkapan layar juga dapat menghilangkan metadata.

"Kami percaya bahwa mengadopsi metode-metode ini untuk menetapkan provenance dan mendorong pengguna untuk mengenali sinyal-sinyal ini adalah kunci untuk meningkatkan kepercayaan pada informasi digital," kata OpenAI di situs web resminya.

Sumber: TheVerge

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel