--> -->

Suaranya Dikloning AI, Pengisi Suara Eren Yeager, Yuki Kaji Mengaku Frustasi

suaranya-dikloning-ai-pengisi-suara-eren-yeager-yuki-kaji-frustasi

Di era teknologi yang berkembang pesat, kecerdasan buatan (AI) telah menunjukkan kemajuan signifikan, tidak hanya dalam penciptaan gambar yang hampir tidak terbedakan dari aslinya, tetapi juga dalam pengembangan cloning suara.

Kemajuan ini membawa AI ke tingkat yang sangat realistis dalam meniru suara manusia. Namun, kemajuan ini juga menimbulkan masalah etika dan hukum mengenai hak dan persetujuan dari pencipta dan orang yang bersangkutan, yang merupakan sumber asli suara.

Baru-baru ini, sejumlah artis telah menyatakan keprihatinan mereka terhadap AI yang menggunakan karya mereka tanpa izin. Sekarang, aktor pengisi suara juga mulai menyuarakan keberatan mereka karena suaranya telah dikloning dan digunakan tanpa izin.

Yuki Kaji, seorang aktor pengisi suara Jepang yang terkenal karena mengisi suara karakter seperti Eren Yeager dari "Attack on Titan" hingga Shoto dari "My Hero Academia", telah mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap penggunaan AI untuk mengkloning suaranya tanpa persetujuan.

Pada tanggal 12 Desember 2023, Yuki Kaji tampil dalam program televisi Jepang NHK “Close-up Gendai”. Dalam acara tersebut, dia ditunjukkan sebuah cover lagu yang dibuat dengan mengkloning suaranya. Lagu tersebut adalah lagu tema penutup berjudul "Akuma no Ko" dari anime "Attack on Titan season 4 part 2".

Kaji merasakan perasaan yang sangat campur aduk ketika mengetahui fakta bahwa suaranya digunakan dan dilatih untuk keperluan AI tanpa izinnya.

Berikut adalah terjemahan pernyataan Yuki Kaji dalam program TV tersebut, yang disediakan oleh @kylescouter: “Aktor pengisi suara tidak hanya bertanggung jawab atas suara mereka, tetapi juga memiliki tanggung jawab dan tekad untuk memberikan kehidupan dan jiwa ke dalam karya mereka. Sebagai seorang aktor, sangat frustrasi melihat karya aktor dihasilkan dalam bentuk yang berbeda dengan hanya meniru permukaan dari karya tersebut. Upaya semua orang yang terlibat dalam proyek tersebut telah sedikit diabaikan.

AI juga mulai digunakan dalam penciptaan manga. Sudah ada manga pertama yang dibuat oleh AI yang diterbitkan. Banyak penerbit mulai menggunakan AI untuk mempercepat proses pembuatan manga.

Penggunaan AI untuk mengkloning suara aktor pengisi suara ternama menimbulkan pertanyaan penting: sejauh mana teknologi ini harus diatur untuk menghormati hak cipta dan kreativitas manusia? Apa pendapat kalian mengenai penggunaan AI dalam bidang seni dan hiburan, terutama dalam konteks cloning suara? Ini tentu pastinya sangat berbahaya jika disalahgunakan. Apalagi untuk keperluan lain, seperti menipu, berpura-pura menjadi orang lain, dan lainnya.

Sumber: Oricon

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel