--> -->

Anime 86: Eighty Six Episode 22 & Episode 23 Diundur

anime-86-eighty-six-episode-22-dan-episode-23-diundur

Berdasarkan informasi yang disampaikan melalui situs web resminya pada hari Kamis (23/12/2021), anime 86: Eighty Six Episode 22 dan Episode 23 diumumkan akan diundur hingga bulan Maret 2022 mendatang.

Alasan kenapa kedua episode terakhir tersebut diundur tidak lain dan tidak bukan adalah karena untuk menjaga kualitas animasi agar dapat menyuguhkan hasil yang lebih maksimal dan memuaskan, yang tentunya layak ditunjukkan kepada para penonton nantinya.

Sebagai gantinya, jadwal rilis terbaru juga telah diputuskan. Adapun berikut jadwal rilis terbaru episode 22 dan 23, lengkap dengan tanggal, bulan dan tahun:

  • Episode 22 dijadwalkan rilis pada 12 Maret 2022 (efektif 13 Maret)
  • Episode 23 dijadwalkan rilis pada 19 Maret 2022 (efektif 20 Maret)

Sebenarnya ini bukanlah pertama kalinya episode dari anime 86: Eighty Six ditunda. Sebelumnya beberapa episode untuk anime 86: Eighty Six juga pernah diumumkan ditunda, dimulai dari episode 18 yang seharusnya dirilis pada 13 November 2021 yang akhirnya diganti menjadi 20 November 2021, episode 19 yang seharusnya dirilis pada 27 November 2021, tapi diganti menjadi 4 Desember 2021, dan episode 20 yang seharusnya dirilis pada 11 Desember 2021, tapi diganti menjadi 18 Desember 2021.

Sementara itu, anime 86: Eighty Six (cour-1) yang diproduksi oleh A-1 Pictures telah memulai penayangannya secara resmi sejak 11 April 2021 - 20 Juni 2021 yang lalu dengan total penayangan sebanyak 11 episode.

Menyusul cour-1, cour-2 juga telah mulai ditayangkan pada 3 Oktober 2021. Baik cour-1 & cour-2 ceritanya didasarkan pada light novel yang ditulis oleh Asato Asato dan diilustrasikan oleh Shirabii dengan judul yang sama.

Genre: Mecha, Military science fiction, Romantic thriller.

Sinopsis:

Republik San Magnolia telah lama diserang oleh tentara drone tak berawak Kekaisaran Giadian yang dikenal sebagai Legiun.

Setelah bertahun-tahun melakukan penelitian yang melelahkan, Republik akhirnya mengembangkan drone otonom mereka sendiri, mengubah perjuangan sepihak menjadi perang tanpa korban - atau setidaknya, itulah yang diklaim oleh pemerintah.

Sebenarnya, tidak ada yang namanya perang tanpa darah. Di luar tembok berbenteng yang melindungi delapan puluh lima wilayah Republik terletak Sektor Eighty Six yang "tidak ada".

Para pemuda dan pemudi dari negeri yang ditinggalkan ini dicap sebagai Elighty Six (86) dan, dilucuti dari kemanusiaan mereka, mengemudikan senjata "tak berawak" ke dalam pertempuran.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel