--> -->

10 Fakta Menarik Zen Toono di Mieruko-chan

fakta-zen-toono-mieruko-chan

Zen Toono merupakan salah satu karakter dalam seri Mieruko-chan. Zen pertama kali memulai debutnya di anime pada episode 2, dan di manga pada chapter 4.

Pada episode 8, Zen diperlihatkan sebagai seorang guru pengganti di kelasnya Miko dan Hana setelah guru wali kelas mereka mengambil cuti karena hamil.

Ketika kemunculan pertamanya dalam anime, terutama di episode 2, banyak para penonton yang mengira bahwa Zen merupakan sosok karakter yang jahat karena dia terlihat selalu dikelilingi oleh banyaknya roh yang mengikutinya.

Lantas, benarkah Zen merupakan karakter yang jahat? Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas beberapa fakta menarik tentang Zen yang ada di Mieruko-chan. Buat kalian yang sudah penasaran apa saja itu, berikut beberapa fakta menariknya!

1. Dikagumi oleh Murid Perempuan

Zen merupakan pria tampan dengan potongan rambut pendek dan sedikit acak-acakan. Ketika dia menjadi guru pengganti di kelasnya Miko dan Hana, dia termasuk guru favorit.

Banyak murid perempuannya mengagumi penampilannya, sering meminta untuk diantar pulang atau menghabiskan waktu ekstra bersamanya meski pada akhirnya dia selalu menolaknya atau mengabaikannya.

2. Sering Salah Menyebut Nama Muridnya

Meski selalu mengajar dengan baik, faktanya Zen merupakan guru yang tampaknya sedikit kurang dalam hal menghafal nama para muridnya.

Zen biasanya sering diperlihatkan salah dalam menyebut nama para muridnya ketika menyuruh murid tertentu untuk sekedar membaca atau hal lainnya, bahkan terkadang dia pernah menyebut nama murid yang sebenarnya tidak ada di kelas itu.

3. Pernah Dicurigai sebagai Pembunuh Kucing oleh Miko

Karena beredar berita terkait banyaknya kucing yang mati, Miko mencurigai bahwa kucing-kucing tersebut tampaknya dibunuh oleh guru penggantinya, Zen.

Karena merasa curiga, Miko pun akhirnya mengikutinya ketika pergi ke suatu tempat, yang ternyata mengarah ke tempat kucing. Miko yang takut bahwa kucing yang didekati Zen dalam bahaya pun langsung meraihnya dan membawanya kabur.

Akan tetapi, kucing tersebut lepas, dan hampir tertabrak mobil. Beruntung kucing itu berhasil diselamatkan oleh Zen, meski pada akhirnya membuat Zen berada di rumah sakit.

Setelah semua kejadian itu, kecurigaan Miko mulai berkurang. Selain itu, ketika Miko telah mendengar berbagai cerita dari Zen, dia akhirnya sudah tidak curiga lagi karena faktanya "bukan Zen yang membunuh para kucing".

Sebaliknya, Zen malah merupakan seorang penyelamat kucing sekaligus orang yang berkeinginan mencari pembunuh kucing yang sebenarnya. Jadi, dia bukanlah orang jahat.

4. Memiliki Trauma Semasa Kecil


Sewaktu kecil, Zen termasuk salah satu anak yang cukup pintar. Dalam suatu mata pelajaran tertentu, bahkan dia mendapatkan nilai 98, yang mendekati sempurna. Karena dia telah mendapat nilai tersebut, dia akhirnya meminta izin ibunya untuk pergi bermain dengan teman-temannya. Akan tetapi, ibunya malah mempertanyakan terkait ke mana perginya 2 poin nilai sisanya, kenapa bisa hanya mendapatkan nilai 98. Dia pun disuruh menjelaskan.

Bahkan ketika temannya datang ke rumahnya dan mengajaknya pergi bersama, ibunya memberi pilihan sulit:

"Kamu boleh pergi, kalau kamu mau jadi anak yang berkhianat, mengingkari janji dan menyakiti ibu seperti ayahmu! Pergi bersenang-senang sana! Keputusannya ada padamu. Jadi, putuskanlah."

Setelah itu, Zen tidak jadi pergi bersama dengan teman-temannya. Dia selalu mengikuti apa kata ibunya hingga tidak ada teman lagi di sekelilingnya, alhasil sebagai seorang anak kecil, Zen sangat kesepian.

5. Penyayang Kucing

Suatu hari ketika Zen merasa kesepian dan tidak punya teman bermain lagi, ada seekor kucing liar yang mendekatinya. Karena kucing tersebut sangat menghiburnya, dia pun diam-diam mulai merawatnya tanpa sepengetahuan ibunya.

Zen selalu merawat dengan baik kucing tersebut, dari memberinya makan secara teratur. Tak jarang mereka juga sering bermain bersama. Faktanya, dia sangat menyayangi kucingna itu. Namun, suatu hari tak terduga kucing tersebut menghilang sehingga membuat Zen merasa bersalah dan sedih.

Kenapa kucing itu bisa hilang? Pada chapter 22 dijelaskan bahwa kucing tersebut ternyata dibunuh dan dibuang oleh ibunya Zen.

Ibunya Zen mengatakan: "Kamu menyembunyikan sesuatu lagi dariku, kan? Aku sangat marah. Dasar pengkhianat. Kamu adalah duniaku. Semua yang ibu lakukan adalah demi kamu. Berjanjilah padaku, kamu hanya patuh kepadaku dan kamu akan menyayangi ibu sebagaimana ibu menyayangimu. Paham? Zen?!"

6. Selalu Diikuti oleh Beberapa Roh Kucing dan Roh Jahat Ibunya

Roh yang selalu mengikuti Zen selama ini ternyata merupakan beberapa roh para kucing yang dulu pernah dia coba selamatkan. Sementara itu, roh yang paling besar dan menyeramkan di antara para kucing tersebut adalah roh jahat dari ibunya.

Dalam cerita, roh jahat ibunya tersebut berhasil diusir berkat bantuan dari Miko, yang menantang roh tersebut. Meskipun secara teknis roh tersebut dikalahkan oleh roh kuil yang mengikuti Miko.

7. Memberanikan Diri Merawat Kucing Lagi

Kucing liar yang berhasil dia selamatkan bersama Miko diberinama Cattington. Nama tersebut tampaknya dinamai oleh adiknya Miko. Ketika Zen berada di rumah sakit, Cattington dirawat oleh keluarganya Miko.

Setelah Zen sembuh, dia akhirnya memberanikan diri lagi untuk merawat kucing, dan membawanya. Ketika pulang dia menyebut kucing tersebut Mocha.

Karena tempat tinggalnya tidak memperbolehkan hewan peliharaan, Zen diceritakan rela mencari tempat tinggal lain agar bisa merawat kucingnya seperti yang dijelaskan di chapter 23.

Perlu dicatat bahwa biasanya kucing yang biasa Zen selamatkan dulu hanya dia tempatkan di klinik kucing milik temannya, kini dia berani merawatnya secara langsung di tempatnya.

8. Memiliki Teman yang Mengerti Keadaannya

Meski tidak banyak, Zen ternyata memiliki teman baik, dan kebetulan dia adalah teman masa kecilnya yang bernama Satoru.

Satoru cukup paham dengan keadaan Zen, termasuk ibunya yang sangat mengikat Zen sehingga membuatnya menjadi orang yang kurang tertarik dalam bersosialisasi. Karena ada murid yang menjenguk Zen, Satoru cukup senang karena Zen tampaknya tidak menutup diri terhadap orang lain.

Satoru menjalankan klinik kucing. Biasanya, kucing-kucing yang Zen temukan akan dia bawa ke sana untuk dirawat. Zen sendiri masih trauma karena kucing pertamanya dulu dibunuh, jadi dia lebih memilih untuk memasrahkannya kepada orang lain yang dia percaya.

Namun, setelah suatu kejadian bersama Miko, terutama saat dirinya menyelamatkan kucing, Zen sudah memberanikan diri lagi untuk merawat kucing seperti yang kami jelaskan di nomor 7.

9. Zen Berhasil Temukan Pembunuh Kucing yang Sebenarnya

Dalam akhir chapter 23 (manga), Zen akhirnya telah berhasil menemukan pembunuh kucing yang sebenarnya, yang kebetulan saat itu berniat menyiksa kucing yang hendak disakiti. Beruntung, Zen datang tepat waktu.

10. Bertemu dengan Gozuka Lagi

zen-dan-gozuka-mieruko-chan

Selain di episode 2 (anime), Zen dan Gozuka di manga Mieruko Chan Extra 3 (Vol 4. Chapter 28.5) ternyata pernah diperlihatkan bertemu lagi ketika keduanya membeli makanan kesukaan kucing mereka masing-masing, yang ternyata sama dan kebetulan hanya tersisa satu.

Mereka berdua pun sempat saling berebut makanan kucing tersebut. Meskipun begitu, mereka berdua akhirnya berhenti berebut ketika masing-masing dari kucing mereka yang kelaparan akhirnya mengeong.

Tak ingin kucing mereka kelaparan, mereka akhirnya lekas pergi ke tempat Gozuka, dan kemudian berbagi makanan kucing bersama.

Semenjak itu, tampaknya mereka cukup memiliki hubungan pertamanan yang unik dengan ketertarikan yang sama terhadap kucing.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel